Penentu Masa Depan

Penentu Masa Depan

09-April-2018_12-April-2018

        Pada hari itu, mereka sangat bersemangat. Mereka menyatukan semua rasa, takut, bahagia, bangga. Pada hari itu, mereka dengan wajah takut, kesal, ragu berkumpul menjadi satu. Mereka sebenarnya sudah tidak sabar ingin pergi meninggalkan tempat itu, namun mereka berfikir bahwa di tempat itu sangat banyak hal-hal telah mereka rangkai selama 3 tahun. Ditempat itu, mereka melukis sebuah kertas kosong dengan warna -warni. Itu yang membuat mereka menjadi takut untuk pergi.

       
Mau tidak mau mereka harus pergi. Dan mau tidak mau mereka harus percaya bahwa di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dihari itu, mereka menulis disebuah kertas jawaban dan itu akan menentukan masa depannya. Mereka telah mempelajarinya hingga 12 Tahun. Mau tidak mau, mereka harus terpaksa menguras isi kepalanya.

Dua tahun kemarin, mereka sangat nakal. Tidak memperdulikan masa depan. Namun satu tahun terakhir, mereka juga terpaksa harus kembali ke tujuannya. Harapan mereka untuk mencapai sebuah tujuan, ini adalah prosesnya. Sebentar lagi mereka akan tersenyum bangga melihat hasil dari jerih payah selama 12 bergelut dengan buku.

Dengan satu kertas kosong itu, mereka akan melukis masa depannya.
Satu langkah lagi menuju finish, satu langkah lagi menuju kehidupan yang lebih berat.
Selamat tinggal kakak – kakakku. Kalian mungkin pernah menghinaku sebagai adik kelasku. Kalian mungkin pernah nakal bersamaku. Kalian juga pernah rajin bersamaku.

Perpisahan, bukanlah sebagai akhir. Namun, itu menjadi awal untuk kalian melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Selamat berjuang kakak – kakakku. Bawa nama baik almamater sekolah kalian. Buat, guru kalian bangga karena pernah mengajari kalian.
Mungkin sekarang, kami sedang berbahagia. Tapi kami tidak tau satu tahun ke depan, kami mungkin akan lebih sulit lagi daripada kalian.

Dan jika kalian gagal mencapai sebuah tujuan, bukan tujuan itu yang harus kalian rubah. Melainkan cara untuk mencapai sebuah tujuan tersebut mungkin masih belum tepat.

Sekali lagi, selamat tinggal dan selamat berjuang.
Percayalah, doaku yang terbaik untukmu.
Catatanadikkelas


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Pentas Seni " Trauma Healing " dan Malam Puncak Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS SMAN 1 PRAYA TENGAH

Penyambutan Tim Penilai Perpustakaan Provinsi NTB